Bismillahirrohmanirrohim,
Siapakah
golongan yang dijamin selamat oleh Rasulullah SAW. Jawabannya adalah ahlussunah
wal jama'ah. Banyak sekali golongan kaum muslimin jaman sekarang ini mengaku
paling ahlussunah padahal akhlaqnya belum tentu sesuai prinsip ahlussunnah.
Para kaum muslimin pengikut rasululullah saw tidak saja lurus keyakinan dan
keimanannya tetapi juga lurus dalam perilaku dan perbuatannya. Jangan mengaku
ahlussunah jika keimanan dan akhlaq kita kepada Allah SWT dan sesama manusia kurang
baik !!. Jika kita merasa diri paling benar jalannya paling sunnah ibadahnya
akan tetapi gemar mencela dan memvonis jelek saudaranya, itu adalah termasuk
kesombongan. karena menurut Rasulullah saw kesombongan itu adalah menolak
kebenaran (ajaran islam) dan meremehkan orang lain (yang ia anggap lebih rendah
darinya). Sombong dan merasa diri paling benar termasuk akhlaq yang tercela dan
tidak termasuk akhlaq barisan ahlussunah wal jama'ah. Oleh karena itu jika
ingin dijamin selamat masuk surga oleh rasulullah saw perbaguslah akhlaqmu
setelah kita baguskan / luruskan keimanan kita.
Maka untuk
menambah pengetahuan dan keimanan kita khususnya tentang akhlaq mulia kami
cantumkan hadits lainnya tentang akhlaq ini. Begitu besar keutamaan ajaran
beliau tentang sunnah akhlaq yang baik ini. Berikut kumpulan hadits rasulullah
saw tentang akhlaq mulia :
- "Paling dekat dengan aku kedudukannya pada
hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik
kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya". (HR. Ar-Ridha)
- Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya
seorang Mukmin-karena kebaikan akhlaknya-menyamai derajat orang yang biasa
melakukan shaum dan menunaikan shalat malam." (HR Abu Dawud)
- Dari Abu Ad-Darda' radiyallahu 'anhu; Rasulullah
sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ» [سنن الترمذي: صحيح]
Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
- Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya
orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya dengan
majelisku pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang paling baik akhlaknya.
Sebaliknya, orang yang aku benci dan paling jauh dari diriku adalah orang
yang terlalu banyak bicara (yang tidak bermanfaat, pen.) dan
sombong." HR at-Tirmidzi).
- Baginda Rasulullah SAW menyebut sejumlah
keistimewaan akhlak mulia ini. Saat beliau ditanya tentang apa itu
kebajikan (al-birr), misalnya, beliau lansung menjawab, "Al-Birr
husn al-khulq (Kebajikan itu adalah akhlak mulia." (HR Muslim).
- Beliau bahkan bersabda, "Tidak ada
sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang Mukmin pada Hari
Kiamat nanti selain akhlak mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang
berbuat keji dan berkata-keta keji." (HR at-Tirmidzi)
- Rasulullah SAW pun menyebut Muslim yang berakhlak
mulia sebagai manusia terbaik. Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang
terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR
al-Bukhari dan Muslim).
- Dari Sahl bin Sa'ad radiyallahu 'anhu; Rasulullah
sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إن الله يحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها [المعجم الكبير للطبراني: صححه الألباني]
Sesungguhnya Allah mencintai akhlak yang mulia dan membenci akhlak yang buruk. [Al-Mu'jam Al-Kabiir: Sahih]
- An-Nawwaas bin Sim'aan Al-Anshary radiyallahu
'anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam
tentang kebaikan dan keburukan, dan Rasulullah menjawab:
«الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ، وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ» [صحيح مسلم]
Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan keburukan adalah sesuatu yang mengganjal di dadamu (hatimu), dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya. [Sahih Muslim]
- Dari Abu Umamah radiyallahu 'anhu; Rasulullah
sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ» [سنن أبي داود: حسن]
Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan rumah di atas surga bagi orang yang mulia akhlaknya. [Sunan Abi Daud: Hasan]
- Dari Jabir bin Samurah radiyallahu 'anhu;
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ أَحْسَنَ النَّاسِ إِسْلَامًا، أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا " [مسند أحمد: صحيح]
Sesungguhnya orang yang paling baik keislamannya adalah yang paling baik akhlaknya. [Musnad Ahmad: Sahih]
- Dari Jabir radiyallahu 'anhu; Rasulullah
sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا، وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ وَالمُتَفَيْهِقُونَ» [سنن الترمذي: صحيح]
Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya, dan yang paling aku benci dari kalian dan yan paling jauh tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang banyak bicara, angkuh dalam berbicara, dan sombong. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
- Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah
sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لن تسعوا الناس بأموالكم ولكن يسعهم منكم بسط الوجه وحسن الخلق [مسند البزار: حسنه الألباني]
Kalian tidak akan mempu memberi kepada semua orang dengan hartamu, akan tetapi kamu bisa memberi kepada semua orang dengan senyuman dan akhlak mulia. [Musnad Al-Bazzar: Hasan]
- Dari Ibnu Mas'ud dan Aisyah radiyallahu 'anhuma;
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa ...
" اللهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِيْ، فَأَحْسِنْ خُلُقِيْ "
Ya Allah .. Engkau telah memuliakan penciptaanku, maka muliakanlah akhlakku. [Musnad Ahmad: Sahih]
- Jabir bin Abdillah radiyallahu 'anhuma berkata:
Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam ketika memulai salat ia bertakbir
kemudian membaca ...
«إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ»
"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]
- Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya,
"Ya Rasulullah, seorang wanita dari kami ada yang kawin dua, tiga dan
empat kali lalu dia wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga.
Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di surga?" Nabi Saw
menjawab, "Dia disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang paling
baik akhlaknya dengan berkata, "Ya Robbku, orang ini ketika dalam
negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku dengan dia.
Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan
dunia dan akhirat." (HR. Ath-Thabrani)
- "Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua
orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan
akhlak yang baik." (HR. Abu Ya'la dan Al-Baihaqi)
- "Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan
dosa itu ialah sesuatu yang merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila
diketahui orang lain."(HR. Muslim)
- Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku
tidak perlu lagi bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi Saw menjawab,
"Katakan: 'Aku beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus
(jujur)'." (HR. Muslim)
- "Jauhilah segala yang haram niscaya kamu
menjadi orang yang paling beribadah. Relalah dengan pembagian (rezeki)
Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang paling kaya. Berperilakulah
yang baik kepada tetanggamu niscaya kamu termasuk orang mukmin.
Cintailah orang lain pada hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu sendiri
niscaya kamu tergolong muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa.
Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati." (HR. Ahmad
dan Tirmidzi)
- "Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara
dengan baik, bila mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia
menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji ditepati. (HR. Ad-Dailami)
- "Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari
kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari
kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub
(rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari
musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik
dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang
luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga
dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari
tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat
malu dan sabar. (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)
- "Menghemat dalam nafkah separo pendapatan
(belanja), dan mengasihi serta menyayangi orang lain adalah separo akal,
sedangkan bertanya dengan baik adalah separo ilmu. (HR. Ath-Thabrani)
- "Kemuliaan orang adalah agamanya, harga
dirinya (kehormatannya) adalah akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya
adalah akhlaknya." (HR. Ahmad dan Al Hakim)
- "Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang
bagi seorang mukmin. Dia harus mengambilnya dari siapa saja yang didengarnya,
tidak peduli dari sumber mana datangnya." (HR. Ibnu Hibban) Artinya
kita jangan melihat siapa yang memberi nasehat tapi apa isi nasehatnya.
Yakinlah bahwa segala kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, dan segala
sesuatu hanya sebagai perantara.
- "Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi
(tidak punya akhlaq), lakukanlah apa yang kamu kehendaki." (HR.
Bukhari)
- "Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang
hamba yang lebih afdhol di sisi Allah daripada menelan (menahan) amarah
yang ditelannya karena keridhoan Allah Ta'ala." (HR. Ahmad)
- Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya
Rasulullah, berpesanlah kepadaku." Nabi Saw berpesan, "Jangan
suka marah (emosi)." Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw
tetap berulang kali berpesan, "Jangan suka marah." (HR. Bukhari)
- " Barangsiapa banyak diam maka dia akan
selamat. (HR. Ahmad)
- "Hati-hatilah terhadap prasangka.
Sesungguhnya prasangka adalah pembicaraan paling dusta. (HR. Bukhari)
- "Bukan akhlak seorang mukmin berbicara
dengan lidah yang tidak sesuai kandungan hatinya. Ketenangan (sabar dan
berhati-hati) adalah dari Allah dan tergesa-gesa (terburu-buru) adalah
dari setan. (HR. Asysyihaab)
- "Seorang yang baik keislamannya ialah yang
meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)
- "Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan
mendekatkan dirimu kepada kaum lemah dan berbuatlah ihsan kepada mereka.
Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki dan pertolongan karena dukungan dan
bantuan kaum lemah di kalangan kamu." (HR. Muslim)
- "Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya
semuslim maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat
diri terhadapnya maka Allah akan merendahkannya." (HR. Ath-Thabrani)
- "Allah mewahyukan kepadaku agar kamu
berprilaku rendah hati agar tidak ada orang yang menzalimi orang lain atau
menyombongkan dirinya terhadap orang lain. (HR. Ahmad)
- "Sifat malu adalah dari iman dan keimanan
itu di surga, sedangkan perkataan busuk adalah kebengisan tabi'at dan
kebengisan tabi'at di neraka. (HR. Bukhari dan Tirmidzi)
- "Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang
wajar dan masuk akal adalah bagian) dari keimanan. (HR. Al-Baihaqi
dan Ibnu Babawih)
- "Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa
ialah sesuatu yang mengganjal dalam dadamu dan kamu tidak suka bila
diketahui orang lain. (HR. Muslim)
- "Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada
hati dan jiwamu. Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati
tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa dan
menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau memberi
fatwa kepadamu. (HR. Muslim)
- "Orang yang membawa (mengangkut) sendiri
barang dagangannya maka dia terbebas dari kesombongan. (HR. Al-Baihaqi).
- "Orang yang mengharamkan kelemah lembutan,
maka akan diharamkan baginya segala kebaikan." [HR. Muslim]
- اللهم من ولي من أمر أمتي شيئا فشق عليهم فاشقق
عليه، ومن ولي من أمر أمتي شيئا فرفق بهم فارفق به
Artinya: "Ya Allah, siapa saja yang mengurus urusan umatku, kemudian ia memberatkan mereka, maka beratkanlah ia. Dan siapa saja yang mengurus urusan umatku, kemudian ia bersikap lemah lembut kepada mereka, maka lemah lembutlah Engkau kepadanya." [HR. Muslim]
- "Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah
mata yang beku, hati yang kejam, dan terlalu memburu kesenangan dunia
serta orang yang terus-menerus melakukan perbuatan dosa. "(HR. Al
Hakim)
- Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para
sahabat menjawab, "Allah dan rasulNya lebih mengetahui." Nabi
Saw lalu berkata, " Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku
ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa,
shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang dan menuduh orang
itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu, lalu dia menanti
orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu
mengambil pula pahalanya. Bila pahala- pahalanya habis sebelum selesai
tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang- orang yang
menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api
neraka." (HR. Muslim)
- "Kelak akan menimpa umatku penyakit
umat-umat terdahulu yaitu penyakit sombong, kufur nikmat dan lupa daratan
dalam memperoleh kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan
bermegah-megahan dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan
dunia, saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga
mereka melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR. Al Hakim)
- "Janganlah engkau menyepelekan kebaikan
sedikitpun meski sekadar menuangkan air dari ember timbamu ke bejana orang
yang meminta air, dan meski sekadar berbicara dengan saudaramu dengan
wajah yang berseri-seri." [HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan
an-Nasa'i]
- Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau
diam." [Hadits riwayat Mutafaq 'alaih]
- Tidak
ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas
baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)
- Sabar
adalah separo iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan. (HR.
Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
- Ada
tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan,
merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan). (HR.
Ath-Thabrani)
- Orang
yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila
terkena ujian dan cobaan dia bersabar. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
- Senyummu
ke wajah saudaramu adalah sodaqoh. (Mashabih Assunnah)
- Menyendiri
lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan kawan bergaul yang
sholeh lebih baik daripada menyendiri. Berbincang-bincang yang baik lebih
baik daripada berdiam dan berdiam adalah lebih baik daripada berbicara
(ngobrol) yang buruk. (HR. Al Hakim)
- Seorang
mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar
pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar dalam
menghadapi gangguan mereka. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
- Amal
perbuatan yang paling disukai Allah sesudah yang fardhu (wajib) ialah
memasukkan kesenangan ke dalam hati (menghibur hati) seorang muslim. (HR.
Ath-Thabrani)
- Seorang
mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya dia
segera memperbaikinya. (HR. Bukhari)
- Tiga
perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada Allah dalam
segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan (menasihati) satu sama
lain, dan menyantuni saudara-saudaranya (yang memerlukan). (HR.
Ad-Dailami)
- Jibril
Alaihissalam yang aku cintai menyuruhku agar selalu bersikap lunak
(toleran dan mengalah) terhadap orang lain. (HR. Ar-Rabii')
- Seorang
muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak
mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya (kehormatan
dan nama baiknya). (HR. Muslim)
- Rasulullah
Saw melarang mendatangi undangan orang-orang fasik. (HR. Ath-Thabrani)
- Janganlah
kamu duduk-duduk di tepian jalan. Para sahabat berkata, "Ya
Rasulullah, kami memerlukan duduk-duduk untuk berbincang-bincang."
Rasulullah kemudian berkata, "Kalau memang harus duduk-duduk maka
berilah jalanan haknya." Mereka bertanya, "Apa haknya jalanan itu,
ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Memalingkan pandangan (bila
wanita lewat), menghindari gangguan, menjawab ucapan salam (dari orang
yang lewat), dan beramar ma'ruf nahi mungkar." (Mutafaq'alaih)
- Termasuk
sunnah bila kamu menghantar pulang tamu sampai ke pintu rumahmu. (HR.
Al-Baihaqi)
- Rasulullah
Saw menerima pemberian hadiah dan mendoakan ganjaran atas pemberian hadiah
tersebut. (HR. Bukhari)
- Jangan
menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin. (HR. Ahmad)
- Hendaknya
kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah itu dapat
melenyapkan kedengkian. (HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)
- Seorang
pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya yang lanjut
maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang akan
menghormatinya. (HR. Tirmidzi)
- Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah menghormati tamunya.
Kewajiban menjamu tamu hanya satu hari satu malam. Masa bertamu adalah
tiga hari dan sesudah itu termasuk sedekah. Tidak halal bagi si tamu
tinggal lebih lama sehingga menyulitkan tuan rumah. (HR. Al-Baihaqi)
- Barangsiapa
menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya (saudaranya) tanpa diminta
hendaklah diterima dan jangan dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah rezeki
yang disalurkan Allah untuknya. (HR. Al Hakim)
- Barangsiapa
membela (nama baik dan kehormatan) saudaranya tanpa kehadirannya maka
Allah akan membelanya di dunia dan di akhirat. (HR. Al-Baihaqi
- Apabila
kawan muslim seseorang digunjing dan dia tidak menyanggah (membelanya)
padahal sebenarnya dia mampu membelanya maka Allah akan merendahkannya di
dunia dan di akhirat. (HR. Al Baghowi dan Ibnu Babawih)
- Jiwa-jiwa
manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan bila tidak
saling mengenal timbul perselisihan. (HR. Muslim)
- Tiada
beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala sesuatu bagi
saudaranya sebagaimana yang dia cintai bagi dirinya. (HR. Bukhari)
- Hubungilah
orang yang memutus hubungannya dengan kamu dan berilah (sesuatu) kepada
orang yang enggan memberimu. Hindarkan dirimu dari orang yang menzalimi
kamu (Artinya, jangan menghiraukan orang yang menzalimi kamu). (HR. Ahmad)
- Belalah
(tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila dia zalim,
cegahlah dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi upayakanlah agar dia
dimenangkan (dibela). (HR. Bukhari)
- Barangsiapa
tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum muslimin maka dia bukan
termasuk dari mereka. (HR. Abu Dawud)
- Jangan
menunjukkan kegembiraan atas penderitaan saudaramu, niscaya Allah akan
menyelamatkannya dan akan menimpakan (musibah) kepadamu. (HR. Aththusi dan
Tirmidzi)
- Apabila
kamu memukul, hindarilah wajah. (HR. Mashabih Assunnah)
- Wahai
segenap manusia, sesungguhnya Robbmu satu dan bapakmu satu. Tidak ada
kelebihan bagi seorang Arab atas orang Ajam (bukan Arab) dan bagi seorang
yang bukan Arab atas orang Arab dan yang (berkulit) merah atas yang hitam
dan yang hitam atas yang merah, kecuali dengan ketakwaannya. Apakah aku
sudah menyampaikan hal ini? (HR. Ahmad)
- Tidak
boleh ada gangguan (akibat yang merugikan dan menyedihkan) dan tidak boleh
ada paksaan. (HR. Malik)
- Cukup
jahat orang yang menghina saudaranya. (HR. Muslim)
- Tidak
halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan) dengan saudaranya
melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu untuk berdialog mengemukakan
isi hati dan yang terbaik ialah yang pertama memberi salam (menyapa). (HR.
Bukhari)
- Barangsiapa
meniru-niru tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong dari mereka. (HR.
Ahmad dan Abu Dawud)
- Tidak
akan masuk surga orang yang suka mencuri berita (suka mendengar-dengar
berita rahasia orang lain). (HR. Bukhari)
- Perumpamaan
orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih
seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh tubuh
tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim)
- Kawan
pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak
memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan
pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat
apinya, kamu akan terkena asapnya. (HR. Bukhari)
- Tiada
beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama bagi orang
yang tidak menepati janji. (HR. Ad-Dailami)
- Tunaikanlah
amanat terhadap orang yang mengamanatimu dan janganlah berkhianat terhadap
orang yang mengkhianatimu. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
- Orang
yang diajak bermusyawarah (dimintai pendapat) adalah orang yang bisa
memegang amanat (jujur, ikhlas dan dapat menyimpan rahasia). (HR.
Ath-Thabrani)
- Aku
menjenguk ke surga dan aku melihat kebanyakan penghuninya orang-orang
fakir (miskin). Lalu aku menjenguk ke neraka dan aku melihat kebanyakan
penghuninya adalah kaum wanita. (HR. Bukhari dan Muslim) yang dimaksud
hadits ini adalah fakir miskin yang sabar dan bersyukur dan kebanyakan
wanita masuk neraka adalah karena banyak mengeluh kepada suami dan tak mau
bersyukur.
- Sesungguhnya
agama ini mudah dan tiada seorang yang mempersulit agama, kecuali pasti
dikalahkannya (menemui kesulitan). Bertindaklah tepat, lakukan pendekatan,
sebarkan berita gembira, permudahlah dan gunakan siang dan malam hari
serta sedikit waktu fajar sebagai penolongmu. (HR. Bukhari)
- Tiada
lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus hatinya
sehingga lurus lidahnya. (HR. Ahmad)
- Sebaik-baik
umatku adalah apabila pergi (musafir) dia berbuka puasa dan shalat Qashar,
dan jika berbuat kebaikan merasa gembira, tetapi apabila melakukan
keburukan dia beristighfar. Dan seburuk-buruk umatku adalah yang
dilahirkan dalam kenikmatan dan dibesarkan dengannya, makanannya sebaik-baik
makanan, dia mengenakan pakaian mewah-mewah dan bila berkata tidak benar
(tidak jujur). (HR. Ath-Thabrani)
- Allah
Azza wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin terhadap mukmin
lainnya, yaitu: (1) melihat saudara seimannya dengan rasa hormat dalam
pandangan matanya; (2) mencintainya di dalam hatinya; (3) menyantuninya
dengan hartanya; (4) tidak menggunjingnya atau mendengar penggunjingan
terhadap kawannya; (5) menjenguknya bila sakit; (6) melayat jenazahnya;
(7) dan tidak menyebut kecuali kebaikannya sesudah ia wafat. (HR. Ibnu
Baabawih)
- Sebaik-baik
kamu ialah yang diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya, dan
seburuk-buruk kamu ialah yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman
dari kejahatannya. (HR. Tirmidzi dan Abu Ya'la)
- Aku
mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan
bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang
mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang
diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
- Seorang
mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang
mukmin yang lemah dalam segala kebaikan ..(HR. Muslim)
- Seorang
mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji dan yang
ucapannya kotor. (HR. Bukhari)
- Penghuni
neraka ialah orang yang buruk perilaku dan akhlaknya dan orang yang
berjalan dengan sombong, sombong terhadap orang lain, menumpuk harta
kekayaan dan bersifat kikir. Adapun penghuni surga ialah rakyat yang
lemah, yang selalu dikalahkan. (HR. Al Hakim dan Ahmad)
- Rasulullah
Saw melarang orang makan atau minum sambil berdiri. (HR. Muslim)
- Seorang
sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan
berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah
mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan
hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan
Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan
doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)
- Barangsiapa
ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah
dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)
wallahu'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar