Jumat, 25 Maret 2016

TERJEBAK

konsentrasi 

Tak sedikit diantara kita yang terjebak dengan buah pikirannya sendiri, referensi dari riteratur yang asal - asalan membawa alam bawah sadar kita kedalam ikatan yang keliru. kajian budaya, adat istiadat dan hal lainnya yang telah ada sebelumnya mempengaruhi karakter jiwa seseorang. jiwa yang lemah dan rapuh akan mudah terbawa dan terpengaruhi fenomena yang tak jelas bertanggung jawabannya. hingga akhirnya mengakar menjadi  sugesti dan mitos yang permanen, yang sebenarnya semua itu hanyalah fatamorgana.

Disaat jiwa bersandar sepenuhnya pada logika, maka akan hilang makna ketuhan didalamnya. dan sebaliknya jika semua bersandar pada anlogika, maka semuanya akan mengabaikan logika. manusia adalah mahluk yang Allah ciptakan sebagai mahluk yang paling mulya dikarenakan akalnya. Tapi sadarkah kita mana yang disebut akal dalam bagian jiwa kita, dikatakan berakal dikala kedudukan manusia dapat menyesuaikan, menyelaraskan, menyeibangkan dan membuktikan kebaikan serta kebenaran dengan logika dan hati. logika hanya dapat mencerna asbab akibat secara jelas sitematik dan historis, dan tidak dapat menerima hal yang kontradiksi dengannya. sebaliknya dengan hati, hati merupakan jembata penghubung antara kita dengan Allah, antara kita dan yang lainnya. kebenaranya hanya dapat dikaji dengan keyakinan pada dalih naqli, tanpanya akan hampa dan hambar.

Akal hanya dapat berfungsi jika  panca indra kita difungsikan dengan baik dan benar, otak dan hati akan merespon, reaksi dari keduannya akan mewujudkan sosok diri kita dikemudian. salah berpikir dan merasa, maka akan salah apa yang akan dilakukannya. tanpa dilandasi iman dan amal sebelumnya, maka jelaslah akan muncul paradigma yang keliru dan menyesatkan. yang pada akhirnya menjebak dan menjerumuskan.

lihatlah sesuatu hal dari berbagai sudut pandang, agar penilai tidak keliru

Tidak ada komentar:

# Pemenang hanya orang kuat yang akan menang pada akhirnya kuat hati, tak peduli seberapah besar dan banyaknya luka hati. dia tetap kuat m...